Sabtu, 13 Januari 2018

3 Hari di Labuan Bajo Yg Penuh Pesona membuatku Jatuh Cinta


Hai.. temen-temen, 2017 telah berlalu dan berganti tahun 2018 yang akan memberi semangat baru. Alhamdulillah begitu banyak kebahagian dan keceriaan yang saya rasakan dan saya sangat bersyukur Allah  masih memberi saya kesehatan, rizki dan keluarga yang bahagia, dan di pengujung tahun 2017 ini juga Allah masih memberi saya kado terindah yaitu saya diberi kesempatan jalan-jalan gratis (lagi) ke tempat wisata yang bener-benar amazing banget yaitu ke Labuan Bajo.

Kalian pasti tau dong yah Labuan Bajo adalah salah satu objek wisata “jaman now” yang sekarang lagi  beken dikalangan traveling, klo boleh jujur nih ya bisa bermimpi jalan-jalan ke Labuan Bajo aja itu udah seneng banget, apalagi beneran... waaah bener-bener mimpi jadi kenyataan. Jujur saya senang banget akhirnya yang dulu cuma mimpi bisa jadi kenyataan bisa menginjakan kaki ditanah Flores Labuan bajo, salah satu negeri Indonesia bagian timur tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki pesona keindahan  yang luar biasa.

Ini adalah kali keduanya saya memenangkan hadiah jalan-jalan dari salah satu produk tetes mata Insto yang sebelumnya tahun lalu menang trip juga ke Lombok dan Alhamdulillah tahun ini menang lagi sebagai pemenang Writing Competition Weekend Escape woow excited banget, makasih yah Insto Combiphar aku terhura.. #eeh... 
Oiya di trip kali ini juga saya bertemu kembali dengan mba Ika salah satu blogger handal yang menang bareng saya waktu trip ke Lombok tahun lalu, Senengnya yah mba Ika akhirnya kita bisa trip bareng lagi dengan sponsor yang sama hehehee....
 
Sambil nunggu yg lain foto dulu nyok..
Perjalananpun dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 November 2017 lalu, dari Serang saya berangkat pukul 06.00 Wib di antar oleh suami ke terminal Pakupatan untuk naik bis Damri menuju Bandara, sempat khawatir telat juga karena kejebak macet dan Alhamdulillah tepat pukul 08.00 pagi akhirnya saya sampai bandara Soekarno Hatta. Kita berkumpul bersama 20 pemenang lainnya beserta pihak penyelenggara Insto Combiphar yaitu mba dita, mba diah dan pak Han serta mba Ani dari agen travel Trasindo. Sebelum take off kita meeting point terlebih dahulu saling berkenalan dan sekaligus penyerahan gimmick dari Combiphar untuk para pesertanya dan tepat pukul 10.20 Wib pesawat pun take off menuju Labuan Bajo.

Perjalanan dari Jakarta menuju Labuan bajo ini memakan waktu kurang lebih 2 jam kami  terbang dengan menaiki pesawat Garuda Indonesia yang berseat 2-2 dengan kapasitas penumpang sekitar 70 orang. Dari  ujung lorong sang awak kabin memberitahukan bahwa penerbangan kami berada dalam kondisi cuaca yang kurang baik waah.. saya langsung was-was mulut saya ga henti-hentinya komat-kamit (berdoa,) jujur saya masih agak-agak takut walaupun ini adalah kali keduanya saya naik pesawat tapi untungnya cuaca yang kurang bersahabat itu tidak  berlangsung lama. Sayapun berusaha memejamkan mata tapi gak bisa dan akhirnya saya lebih memilih melihat pemandangan diluar melalui jendela pesawat. 

Selang beberapa menit kemudian sang awak kabin memberitahukan kembali bahwa kita akan segera landing di  Bandar Udara Komodo dan  getarannya begitu terasa saat pesawat berkelok memutar arah menyiapkan posisi untuk landing. Sementara dari balik jendela pesawat  saya dapat melihat gugusan hamparan pulau-pulau kecil dan laut yang berwarna biru kehijauan langit begitu cerah seakan menyambut bahagia kedatangan kami.

Tepat pukul 14.00 waktu setempat pesawat pun landing dengan selamat di Bandar Udara Komodo yang berada ditengah perbukitan yang cukup gersang, dan uniknya lagi hanya ada satu kedatangan pesawat yang ada disini yaitu pesawat yang kami tumpangi rupanya di Bandara komodo ini memang masih sepi dan mungkin hanya ada sekali kedatangan dan keberangkatan dalam satu hari. Udara yang cukup panas yang menyeruak langsung menyambut kedatangan kami, kamipun langsung menuruni anak tangga pesawat.

Saya dan teman-teman berhenti sebentar untuk mengambil gambar atau sekedar berfoto di Bandara, meskipun panas yang begitu menyengat namun tak menyurutkan semangat saya untuk berselfi ria bersama yang lain, maklum ini kali pertama saya datang kesini jadi yang namanya selfi/berfoto ria itu wajib banget  setiap kali traveling hehee...
 
Foto bersama di Bandar Udara Komodo
Saya dan teman-teman langsung menuju ke ruang bandara untuk mengambil bagasi, diluar bandara rupanya kami sudah ditunggu dan disambut oleh tour guide dengan memberikan cenderamata  berupa syal mini yang menjadi ciri khasnya. Bersama tour guide ini kami dipandu menuju ke pelabuhan Labuan bajo dengan menaiki bus yang berjarak kurang lebih 15 menit dari Bandara. Dalam perjalanan menuju pelabuhan bajo kami sempat berhenti sebentar di atas puncak bukit waringin, dari sini saya dan teman-teman bisa melihat pemandangan pelabuhan dengan jajaran kapal-kapalnya yang cantik dan juga merupakan spot yang bagus untuk berfoto. 

Oiya kami  sempat mampir juga ke salah satu mini market untuk membeli beberapa kebutuhan yang sekiranya diperlukan, kebetulan saya lupa bawa sikat gigi hehee...mini market yang kami singgahi ini adalah satu-satunya mini market yang ada disini loh guys, jadi  jangan ngebayangin banyak mini market seperti di kota besar yah, jalanannya pun tidak terlalu lebar hanya cukup dua jalur mobil saja.

5 menit kemudian rombonganpun akhirnya sampai di pelabuhan Labuan Bajo, aroma laut yang khas serta jajaran kapal-kapal membuat saya tak sabar ingin segera mengeksplore keindahan labuan bajo berlayar mengarungi lautan dengan kapal phinisi live on board selama 3 hari 2 malam yeaaay Labuan Bajo im coming.....

Live On Board Ala Nelayan Mewah

Jadi traveling ke Labuan Bajo kali ini saya dan teman-teman akan tinggal di atas kapal phinisi selama 3 hari 2 malam, bukan tinggal di  hotel ya guys tapi stay n tidur di kapal Phinisi mulai dari makan, tidur, mandi dan lainnya hidup ala-ala nelayan gitu deh, bedanya kalau nelayan cari ikan tapi kalau saya jalan-jalan heheee… duuh.. kebayang dong yah gimana rasanya..!!
 
Kapal Phinisi Lensa Flores
Salah satu Kapal yg membawa kami menjelajah lautan 

Aktivitas Anak Buah Kapal

Menu makannya enak-enak

Bunk Bed di kapal Phinisi Lambo Rajo
Welcome Drink seger banget
Karena ukuran kapal phinisi yang cukup besar sehingga tidak dapat bersandar terlalu dekat di dermaga jadi secara bergantian kami menaiki sekoci menuju kapal masing-masing, jujur saya paling takut naik perahu takut jatuh kecebur karena saya ga bisa berenang *norak yah..hihii…
Kami dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tim biru dan tim hijau, dan saya masuk ke dalam tim biru yang akan tinggal di kapal phinisi Lamborajo sedangkan tim Hijau tinggal di kapal Lensa Flores. khas banget yah nama kapalnya…

Kapal phinisi yang saya tempati ini terdiri dari 2 lantai dan fasilitasnya pun ga jauh beda layaknya seperti hotel. Di bagian lantai atas terdapat 1 kamar VIP untuk 2 orang, sun lounger tempat bersantai yang menghadap ke depan dan juga teras pada bagian belakang kapal. Dan dilantai  bawah terdapat 3 kamar dengan masing-masing 4 tempat tidur, semua kamar lengkap dengan AC nya, kamar mandi, dapur, serta ruang makan yang berdekatan dibagian anjungan kapal, enak banget buat duduk-duduk santai. Dan untuk urusan makanan juga saya ga perlu khawatir karena disini sudah ada Koki handal  dari salah satu Anak Buah Kapalnya. Untuk menu makanan yang disajikan juga lumayan enak lah selalu mengundang selera buat dimakan saat lapar melanda hahaa…

Puas berkeliling melihat-lihat seisi ruangan kapal saya langsung menuju ke ruang meja makan dimana teman-teman sudah berkumpul sedang menikmati welcome drink jus buah semangka yang segar  sambil mendengarkan tur guide yang sedang menjelaskan lokasi yang bakalan kita kunjungi. Saya sempat mual juga sih di hari pertama sampe perlu dopping obat mual juga hehee.., mungkin belum terbiasa kali ya…hidup ditengah laut goyang kiri goyang kanan karena ombak laut.

Karena suplai air di atas kapal sangat terbatas jujur saya jarang banget mandi paling cuma cuci muka aja hahaha…,  bukan jorok ya guys..tapi biar lebih hemat jadi semua kebagian #Ngeles. Dan satu hal yang buat saya mati kutu adalah salah satu provider yang saya pakai ga ada sinyal sama sekali di tengah lautan antah berantah ini, saya ga bisa pakai gadget, nelpon or buka media social, kecuali yaa buat foto-foto maklum cuma modal hape aja ga punya kamera digital hehee… dan disitulah asiknya karena sinyal yang sangat minim ini saya bisa berinteraksi dengan teman-teman lain di atas meja makan atau bersantai dan ngobrol bareng di sun lounger.
 
pose ala-ala di atas kapal
Sepanjang perjalanan di atas kapal saya dapat menikmati pemandangan indahnya bukit-bukit tak berpenghuni yang menjulang tinggi disisi kiri dan kanan, serta menikmati semilir angin sepoi-sepoi di sun lounger yang membuat saya terbuai hingga mata ini terpejam terbawa oleh suasananya yang begitu damai dan tenang. Oiya guys selama 3 hari ini saya akan berpetualang ke beberapa tempat dan yang pertama ada Pulau Kelor.

Santai sejenak di Pulau Kelor


Haloha Kelor Island
Kelor Island is beautiful

Im so Happy

Setelah melaju meninggalkan Pelabuhan Kapal pun berlayar menuju Pulau Kelor destinasi pertama yang kami kunjungi. Yuupp.... Pulau Kelor adalah salah satu pulau yang tidak berpenghuni dan cukup gersang yang ada dikepulauan Labuan Bajo.  Sama halnya dengan pulau lainnya Pulau Kelor ini memiliki pantai berpasir putih yang masih bersih, serta panoramanya yang cantik dan menawan saat kita ingin melihat pemandangannya dari atas bukit.

Beberapa teman ada yang mencoba trecking ke atas bukit untuk melihat viewnya yang cantik, dan  ada juga yang langsung nyemplung snorkeling untuk melihat keindahan bawah lainnya. Sedangkan saya lebih memilih berjalan-jalan sambil duduk santai bermain pasir ditepi pantai dan yang ga boleh ketinggalan yaaah berselfie ria berpose cantik ala-ala #halah....

Sayangnya saya tidak dapat menikmatinya terlalu lama di Pulau Kelor ini karena cuaca yang kurang bersahabat,  seketika saja hujan  mulai turun rintik-rintik membuat saya dan teman-teman langsung bergegas menaiki sekoci untuk kembali ke kapal, tapi saya merasa puas dengan keindahannya, Pulau Kelor ini benar-benar tempat nyaman banget buat kalian yang suka ketenangan jauh dari  hiruk pikuk perkotaan.

Syuting My Trip My Adventure di Puncak Padar Nan Indah


Jauh dibelakang kapal  terdengar suara mesin kapal mulai menyala dan menderu dengan kerasnya sontak saja saya langsung terbangun dari tempat tidur, rupanya masih jam 4 subuh guys... dan mata ini udah ga bisa di ajak bobo lagi, saya langsung bergegas membersihkan diri dan berdandan lalu keluar kamar untuk melihat cuaca pagi yang masih gelap, menyaksikan matahari terbit dari atas kapal dengan hembusan angin yang masih terasa dingin dan ga ketinggalan cekrek sana-sini hehee...#narsislagi

Indah Banget

Gaya dulu

Oiya guys hari kedua ini saya dan teman-teman akan berpetualang menaklukan puncak Pulau Padar  #wooww.. dan tak kalah excitednya lagi  kita juga bakalan   syuting bareng  My Trip My Adventure juga looh, dan ini adalah kedua kalinya saya ikut syuting My Trip My Adventure lagi setelah tahun lalu di Lombok, jadi sedikit banyak  tau gimana rasanya kalau lagi syuting itu melelahkan  tapi seru heheheee... 
Naah... semua teman-teman sudah bersiap untuk melanjutkan petualangan yang sudah dinanti-nanti, kami berangkat lebih pagi supaya saat trecking cuaca tidak terlalu panas saat  berada di atas puncaknya.

Foro bareng host MTMA
Pulau padar menjadi tempat wisata hit di kalangan wisatawan saat ini. Daya tarik terbaiknya adalah pemandangan alamnya yang menjadi lokasi sempurna untuk trekking, berfoto atau bersantai. Dari atas puncak padar inilah saya dan teman-teman dapat melihat beberapa bukit serta laut yang terhampar cantik  dengan pemandangan yang menakjubkan, dan inilah alasan banyak orang datang ke pulau Padar untuk trecking, termasuk saya.

Ketinggian pulau Padar ini sekitar 1600 meter dan untuk mencapai puncaknya saya dan teman-teman harus trecking ke atasnya kurang lebih 1 jam, bersyukur banget jalur trecking ini sedang dibenahi oleh warga setempat dengan membuat anak tangga agar jalur trecking wisatawan jadi lebih mudah, namun belum semuanya hampir 100% dibenahi jadi kita tetap harus berhati-hati saat melewati jalur yang masih berbatu dan terjal. Meski membutuhkan banyak energi  namun usaha tak membohongi hasil,  dari atas puncak ini saya dapat melihat langsung keindahan yang luar biasa dan  tak hentinya saya mengucap syukur kepada sang pencipta-Nya. Ngga mau buang-buang kesempatan saya dan teman-teman tak henti-hentinya cekrek sana cekrek sini dengan nafas yang masih ngos-ngosan hahahaa...

Sementara itu di atas puncak padar 3 host dan para kru My Trip My Adventure sudah menunggu kedatangan kami untuk melakukan syuting,  ternyata mereka sudah tiba lebih dulu untuk pengambilan gambar matahari terbit yang muncul dari atas puncak.  Keseruan dan kelucuan pun terjadi saat syuting dan take berulang-berulang membuat kami cukup kelelahan tapi tetap di bawa enjoy aja...

Pengambilan gambar dari atas bukit padar pun selesai dan kami dapat menikmati keindahan alam dari atas puncak Padar  sambil berselfi mengabadikan moment seru ini. Rupanya udara diatas puncak mulai terasa panas padahal waktu baru menunjukan pukul 9 pagi kami pun langsung bergegas turun menyusuri jalan trecking dan kembali ke kapal untuk syuting selanjutnya.  Oiya guys buat kalian yang mau datang kesini usahakan berangkat pagi-pagi sekali yaah...agar  tidak terlalu panas saat berada dipuncaknya lebih-lebih kalau bisa lihat sunrise waah.. pasti keren banget tuh.  

Setelah makan siang syuting pun berlanjut di atas kapal  kami semua bergabung  di satu kapal seru-seruan, bernyanyi dan berjoged ala-ala..., sementara itu beberapa teman yang lain di ajak adu nyali untuk nyemplung bareng host ke laut dari atas kapal, kalau aku sih ogah di ajak nyemplung, takuut... hahahaa...Syuting di atas kapal pun selesai kami melanjutkan perjalanan menuju  pantai Pink untuk syuting berikutnya dengan menempuh waktu kurang lebih 30 menit.

Pantai Pink yg tak lagi Pink namun tetap cantik



Taraa..... this is Pink Beach...!!! looh... ko ga keliatan pink nya yah, konon katanya warna pink dipantai ini berkurang karena banyaknya wisatawan yang membawa pulang sebagai oleh-olehnya #Loh... jadi ga pink lagi dong warnanya.

Seru-seruan di pantai Pink
Ekspresi dari atas bukit Pantai Pink
Proses Syuting di  Pantai Pink

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti dari mana asal muasal warna pasir merah muda yang cantik ini. Beberapa berpendapat mengatakan bahwa warna pink berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati dan memang banyak ditemukan di pantai ini. Sedang pendapat lain menyebutkan warna pink pada pasir Pink Beach adalah karena adanya hewan mikroskopik bernama foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada terumbu karang.

Selain kondisi pantainya yang unik dan indah, kehidupan bawah laut di Pink Beach juga menyimpan keindahan dan kekayaan yang menarik untuk diselami. Taman bawah laut Pink Beach adalah istana bagi beragam jenis ikan, ratusan jenis batu karang, dan berbagai jenis biota laut lainnya. Oleh karenanya, snorkeling atau diving adalah aktivitas yang tidak boleh dilewatkan.

Di Pink Beach ini kami melanjutkan syuting berikutnya, seru-seruan dipantai sambil bermain air dengan menggunakan giant floating, pokoknya asik abis deeh... serasa nih pantai cuma milik kita, secara memang ga ada penghuninya disini guys hehehee...sementara teman yang lain asik bermain air saya mencoba memilih belajar snorkeling #halah, yaaah walaupun ga jauh n dalem-dalem banget sih karena masih tahap belajar alias ga bisa berenang hahaha.... tapi seru juga bisa lihat ikan-ikan kecil yang cantik-cantik.

Jadwal syuting telah selesai dan haripun mulai sore kami  kembali ke kapal untuk membersihkan diri dan beristirahat, ngecharge tenaga untuk petualangan terakhir esok hari di Pulau Komodo.

Berkunjung ke Pulau Komodo National Park

Welcome to Komodo National Park
Sekitar jam 7.30 pagi kamipun sudah sampai di dermaga Pulau Komodo, tampak dermaga panjang yang membentang menuju Taman Nasional Komodo menyambut kedatangan kami. untuk memasuki kawasan Taman Nasional ini kami di temani oleh beberapa Ranger yang akan menjadi tur guide berkeliling melihat komodo. Oiya ada yang sudah pernah lihat Komodo..?? kalau saya sih emang belum pernah lihat secara langsung, jadi pas banget  petualangan terakhir ini ke pulau Komodo saya bisa melihatnya langsung dari dekat loh guys.....
 
Action... Cekrek

Foto bersama bareng Komodo

Komodonya lagi jalan-jalan
Jembatan Pulau Komodo

Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo dan juga merupakan Taman Kawasan Nasional Komodo yang dilindungi,  kurang lebih sekitar 1300 ekor komodo yang hidup dan berkembang biak dipulau ini,  dan di pulau ini juga dihuni oleh warga asli pulau Komodo, salah satunya adalah tur guide  kami yang berasal dari Pulau Komodo,  mereka hidup berdampingan dengan binatang langka ini tanpa merasa takut, waah... salut yaah... klo saya sih pasti udah ngacciir ga bisa tidur hehee...

Selama berkeliling di Pulau Komodo kita ga boleh jauh-jauh dari Rangernya, ga boleh berisik, lari-larian atau bersuara yang bisa menarik perhatian Komodo. Binatang Komodo ini juga sangat peka sekali dengan indera penciumannya makanya bagi pengunjung yang sedang haid diusahakan jangan jauh-jauh dari Rangernya karena penciuman komodo terhadap darah sangat tajam.


Setelah berjalan beberapa meter kami menemukan seekor Komodo yang sedang tidur bawah saung dan rupanya komodo itu kekenyangan habis makan seekor  Rusa kata sang ranger, lalu kamipun melanjutkan perjalanan, selang beberapa menit akhirnya kami menemukan kembali beberapa komodo lainnya,  mereka sedang bersantai pemirsa. Tak mau melewatkan kesempatan langka ini kamipun bergantian mengambil gambar bersama komodo oleh sang Ranger, namun kami harus tetap waspada meskipun terlihat kalem si Komodo bisa menyerang  kita kapan saja.

Oiya guys para Ranger ini jago banget ambil gambar foto bareng komodo, padahal saat berfoto dengan komodo kita tidak boleh terlalu dekat, tapi hasil fotonya waah keren banget tampak komodonya lebih besar dan gagah dan seolah-olah kita sangat dekat dengan komodo saat di foto, Kereeen.... yah...

Sayangnya kunjungan ke Pulau Komodo ini begitu singkat karena kita harus buru-buru mengejar pesawat, padahal kalau di eksplor lebih dalam lagi banyak sekali ekosistem yang ada dipulau komodo ini, tapi yaah... mo gimana lagi daripada kita ketinggalan pesawat, nginap lagi dong kitah di labuan bajo heheee....

Jarak menuju ke Pelabuhan Bajo dari Pulau Komodo ini memang cukup lama kurang lebih memakan waktu 3 jam, oleh karenanya kamipun bergegas kembali menaiki kapal phinisi. Tak lepas dari semua itu saya sungguh bersyukur bisa menikmati trip ke Labuan Bajo. sungguh luar biasa saya bisa mengeksplor tempat-tempat baru, teman-teman baru dan pengalaman yang seru dan berkesan. Indonesia memang Indah banget.
x